sumber |
Di internet tersedia banyak
materi belajar bahasa asing yang dapat diperoleh secara cuma-cuma. Sejauh ini
aku paling sering memanfaatkan 4shared. Buku berformat PDF ini kudapatkan dari
sana, dan—menurut hasil peninjauanku terhadap semua materi yang telah kuunduh—termasuk
yang relatif simpel, komprehensif, dan mudah dimengerti walaupun bahasa
pengantar yang digunakan ialah bahasa Inggris. Jadi setidaknya pengguna
sebaiknya telah memiliki pemahaman dasar mengenai bahasa Inggris. Lagipula
penyusun buku ini sering kali membandingkan aturan dalam bahasa Inggris dengan
bahasa Jerman. Adakalanya bahasa Jerman tampak lebih rumit daripada bahasa
Inggris, tapi rupanya ada juga yang lebih simpel. Jadinya, sambil menyelam
minum air; sambil mempelajari bahasa Jerman memperdalam pemahaman bahasa
Inggris.
Buku ini terdiri dari 28 bab,
mulai dari petunjuk dan prinsip dasar dalam tata bahasa Jerman sampai susunan
kata dalam kalimatnya. Tiap bab diakhiri dengan latihan sebanyak tiga-empat
jenis soal, serta Checklist berupa daftar
pertanyaan untuk meninjau kembali yang telah dipelajari dari bab tersebut.
Tentu saja tersedia kunci jawaban di akhir buku. Begitu juga daftar istilah
tata bahasa serta kata kerja tak beraturan yang paling sering digunakan.
Sungguhpun begitu, sering kali aku masih harus mengandalkan sumber lain saat
mengerjakan soal latihannya (sebut saja: Google Translate). Memang dalam buku
ini pun dianjurkan agar pengguna juga memiliki kamus yang baik—sepertinya itu
perkakas utama dalam mempelajari suatu bahasa.
Mengerjakan seluruh latihan
dalam buku ini saja tentu tidak cukup untuk dapat menguasai bahasa Jerman. (Aku
mendapat pelajaran bahasa Inggris saat SD, SMP, SMA, dan perkuliahan, tapi
masih saja payah menggunakannya.) Aku berusaha menerapkan trik yang diberikan
dalam siaran Warum Nicht dari
Deutsche Welle yaitu tidak berusaha menghafalkan semua kata dalam pelajaran,
melainkan santai saja dan membiarkan diriku terbiasa dengan bahasa itu hingga
lama-lama ingat dengan sendirinya. Selain itu, motivasiku dalam belajar bahasa
lebih karena penasaran. Terlebih sejak membaca tentang Sumire dalam novel
Haruki Murakami, Sputnik Sweetheart,
yang katanya menguasai bahasa Spanyol karena pernah tinggal di Meksiko selama
sebulan dan memanfaatkan kesempatan itu untuk mempelajari bahasanya secara
intensif, dan mengambil mata kuliahnya juga di kampus. Aku jadi tertarik untuk
membuktikan: Kalau aku meluangkan waktu dua jam saja setiap hari untuk
mempelajari suatu bahasa selama setahun, apa pada tahun berikutnya aku sudah
mampu—setidak-tidaknya—menerjemahkan teks apapun dalam bahasa tersebut?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar