10.2.15

The Shawl [Cynthia Ozick]


“The Shawl” merupakan cerpen karya penulis Amerika Serikat, Cynthia Ozick, yang mula-mula dipublikasikan di The New Yorker pada 1980. Cerpen ini mengisahkan tentang holokaus meskipun tidak menyatakannya secara eksplisit. Kita mengetahuinya dari penggambaran penulis akan situasi yang dialami oleh tiga tokoh dalam cerpen, yaitu Stella, Rosa, dan Magda. Mereka selalu bersama-sama sejak di perjalanan hingga ditempatkan di barak yang kotor. Stella remaja empat belas tahun yang kekurangan kasih sayang, kehangatan, dan makanan. Ia iri pada Magda, bayi yang selalu dilindungi dan disembunyikan Rosa dalam balutan selendang. Sewaktu di perjalanan, sempat terjadi Rosa dan Stella mengintip rupa Magda melalui sela-sela selendang. Matanya sebiru udara. Rambutnya sekuning matahari. “Arya,” ucap Stella. Demikian saja. Tidak disebut-sebut Nazi. Tidak disebut-sebut Yahudi. Hanya rasa takut Rosa apabila keberadaan Magda diketahui oleh mereka, rasa lapar Stella yang membuatnya ingin mengganyang Magda, kekurangan gizi yang dialami mereka sampai-sampai baik Stella maupun Rosa tidak mendapat menstruasi. Tulang-tulang Stella bertonjolan di badannya yang ceking. Payudara Rosa tidak lagi meneteskan air susu. Sebagai ganti dari puting ibunya yang telah kopong, Magda pun mengisap ujung-ujung selendang yang membungkusnya. Selendang itu rupanya ajaib karena dengan mengemutnya saja membuat bayi itu mampu bertahan. Padahal dengan kondisi yang dialaminya Magda seharusnya sudah mati. Namun hal itu barulah terjadi setelah selendangnya diambil. Stella yang kedinginan mengambil selendang itu. Magda mencari-carinya hingga keluar dari barak. Rosa hendak mengejarnya. Sayangnya, keberadaan Magda telanjur diketahui sesosok berhelm dan bersepatu bot hitam. Sosok itu lalu melempar Magda ke pagar listrik.

Peristiwa dilemparnya bayi ke pagar listrik itu konon sungguh terjadi saat holokaus hingga mengilhami Cynthia Ozick untuk menuliskannya dalam bentuk cerpen itu. Cynthia Ozick sendiri tidak mengalami holokaus namun latar belakangnya mendorongnya untuk mengangkat tema Yahudi dalam karya-karyanya. Banyak di antara karyanya itu yang mendapatkan penghargaan. Ia lahir di New York City pada 1928 dari pasangan Yahudi asal Rusia.

Dengan keterbatasanku dalam memahami bahasa Inggris, cerpen ini bagiku memiliki sejumlah kekurangan. Tidak dijelaskan hubungan antara Rosa dan Stella selain bahwa mereka selalu bersama-sama. Sempat kukira mereka ibu dan anak, mungkin juga kakak  dan adik. Malah bisa saja tidak ada hubungan darah sama sekali di antara mereka; bisa saja mereka sekadar tetangga dan saling mendekat pada satu sama lain dalam situasi yang mencekam itu. Malah sempat kukira Magda itu bukan benar-benar anaknya Rosa. Selain itu, walaupun penggambaran derita tokoh-tokoh utamanya meyakinkan, namun suasana eksteriornya sendiri rasanya kurang terbangun. Memang bukannya sama sekali tidak disebutkan mengenai adanya orang-orang lain di barak itu, juga di luar barak. Tapi rasanya tiga tokoh itu sangat menonjol, adapun yang lain-lainnya benar-benar sekadarnya. Aku juga dibikin tercenung dengan kelengahan Rosa sehingga Magda tersasar ke luar barak, serta kelambatannya dalam bereaksi untuk menyelamatkan bayi itu. Tapi memang sepertinya dalam situasi yang menekan kita jadi sulit menentukan tindakan kita sendiri. Sungguhpun begitu, bisa dipahami “fearful joy” yang dirasakan Rosa saat mendapati Magda tertatih-tatih sambil menjerit-jerit di luar barak saat mencari selendangnya. Di satu sisi, ia gembira karena Magda kembali bersuara setelah begitu lama. Di sisi lain, ia takut kalau keributan yang dibikin Magda itu mendatangkan bahaya.

sumber
Cerpen ini diterbitkan kembali bersama kelanjutannya yang berupa novela, “Rosa”, pada 1989 dalam bentuk buku yang dijuduli sama, The Shawl. Dari ulasan mengenai buku tersebut barulah aku mengetahui kalau Stella sebenarnya keponakannya Rosa, dan Magda memang anaknya Rosa.

Kurasa kejadian dalam cerpen ini bisa jadi bakal lebih menyayat perasaan seandainya disajikan dalam bentuk film.



Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar